Prof Riyanarto menuturkan, sebanyak 35 jurnal penelitian dan 89 seminar internasional miliknya berhasil terindeks Scopus dalam tiga tahun tersebut. “Terdapat tiga hal yang saya bahas pada jurnal, yakni enterprise computing, intelligent computing, dan internet of things,” ujarnya singkat.
Ketiga hal tersebut memang merupakan keahlian dari anggota Majelis Wali Amanat ITS ini. Bahkan, di antara karyanya yang terkenal yakni atas pengembangan electronic nose dan electronic tongue. “Electronic nose berguna untuk mendeteksi aroma dari suatu makanan yang dicurigai, sedangkan electronic tongueuntuk mendeteksi rasa dari makanan sebelum dicicipi,” paparnya.
Pria kelahiran 1959 ini mengungkapkan bahwa semangatnya dalam melakukan penelitian ini beranjak dari keinginannya untuk sukses menerapkan Tridharma perguruan tinggi, baik dari segi penelitian maupun pengabdian masyarakat. (rio/Humas ITS)
Prof Drs Ec Ir Riyanarto Sarno MSc PhD, dosen Departemen Informatika ITS yang meraih peringkat tiga di Indonesia sebagai peneliti dengan jumlah publikasi terbanyak di Scopus dalam tiga tahun terakhir.